Writer Librarian

Pustakawan dan Pelaku Usaha

Writer Librarian

Menyingkat Alamat Website dengan URL Shortener

Gerakan Literasi Mencerdaskan Negeri

Dari Jogja untuk Nusantara. Kitab Sakti bagi setiap penggerak literasi di Indonesia

Buku Pustakawan dan Media Massa: dari Interaksi ke Dokumentasi

Buku ini berisi kumpulan opini yang sudah diterbitkan di media massa (surat kabar). Berisi tentang Budaya Baca, Perpustakaan, Pendidikan, Sosial, dan Teknologi.

Bedah Buku Perpustakaan

Bedah Buku Capacity Building Perpustakaan karya Muhsin Kalida, 12 Desember 2015

Saturday, September 15, 2012

Mendekatkan Siswa dengan Buku


Baru saja kita memperingati Hari Buku dan Hak Cipta atau yang lebih dikenal dengan Hari Buku Dunia (World Book Day), 23 April. Acara tahunan ini pertama kali diresmikan oleh UNESCO pada tahun 1995 untuk mempromosikan membaca, penerbitan dan hak cipta. Tanggal 23 april sebenarnya merupakan tanggal simbolik untuk dunia sastra karena pada tanggal tersebut, banyak penulis hebat sekelas Cervantes, Shakespeare, Inca Garcilaso de la Vega, Maurice Druon, K. Laxness, Vladimir Nabokov, Josep Pla dan Manuel Meijia Vallejo meninggal pada tanggal yang sama. Maka tidak heran jika kemudian tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Buku Dunia. Bagi dunia pendidikan, hari ini adalah event yang tepat untuk mendekatkan siswa dengan buku, yaitu membaca.
Buku adalah jendela dunia, berbagai pengetahuan dapat diketahui dan dipelajari. Buku juga sebuah nutrisi bagi jiwa, ibarat sebuah makanan yang selalu mensuplai energi bagi raga. Begitu penting peran buku dalam kehidupan manusia, namun ironinya pada era global ini banyak para siswa yang masih enggan membaca buku. Membaca menjadi pekerjaan yang sangat berat bagi siswa, dan buku pun dipandang sebelah mata karena kalah menarik dibandingkan game online dan permainan modern lainnya. Tidak mengherankan jika menurut hasil kajian Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2009 memperlihatkan bahwa Indonesia menempati urutan ke 57 dari 65 negara di dunia dalam kemampuan membaca. Sebuah hasil yang perlu menjadi renungan bersama.
Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003 pasal 4 ayat 5 menjelaskan bahwa pendidikan diselenggrakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat . Budaya membaca dan menulis memang harus ditanamkan sedini mungkin, tidak terkecuali oleh guru. Seorang guru harus bisa memberi motivasi kepada siswa untuk gemar membaca dan menulis. Pastinya bukan sekedar seruan belaka dan tanpa contoh nyata.
Misalnya, dengan mengajak datang ke perpustakaan. Tindakan seperti inilah yang sangat dibutuhkan siswa agar lebih dekat dengan buku. Penting bagi guru memberi contoh nyata kepada siswa untuk membaca, karena selama ini masih banyak para guru yang tidak suka membaca tapi seenaknya memerintahkan siswa untuk membaca. Tindakan semacam itu bukanlah teladan yang baik. Karena bagaimanapun seorang guru adalah panutan bagi siswanya.
Dengan adanya Hari Buku Internasional menjadi momen tepat untuk kembali mendekatkan generasi penerus bangsa dengan buku-buku ilmu pengetahuan.


(Dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, 26 April 2012, halm 14)